Search This Blog

Sunday, September 1, 2019

Dalam NLP persepsi

Dalam NLP persepsi dikenal dengan internal representation.

Disebut demikian karena ia merupakan representasi ulang dari informasi yang sudah melalui proses filtering di dalam pikiran kita.

Apa yang kita lihat, dengar dan rasakan akan diproses dan dikodekan yang menghasilkan persepsi. Jadi, persepsi bukanlah realita yang sebenarnya. Masih ingat "The Map is not the teritory" kan?

Lalu, apa saja sifat-sifat persepsi tersebut?

1. Persepsi adalah pengalaman

Kita bisa mempersepsikan sesuatu karena sudah ada pengalaman sebelumnya. Sehingga biasanya kita mempersepsikan sesuatu dengan melakukan perbandingan dengan pengalaman yang kita persepsikan.

Misal, kita menyebut wanita cantik atau pria tampan. Tentu saja ini relatif. Kita menyebut demikian karena sudah memiliki kriteria wanita cantik atau pria tampan itu seperti apa. Dan Anda juga pernah bertemu dengan wanita atau pria yang Anda anggap itu tidak cantik atau tidak tampan.

2. Persepsi adalah selektif

Kita cenderung memperhatikan sesuatu yang kita anggap penting dan mengabaikan yang menurut kita tidak penting. Ini terjadi karena proses delesi di dalam pikiran. Menghapus informasi yang kita anggap tidak penting.

Penting atau tidaknya bisa didasarkan atas dasar sikap, nilai dan keyakinan di dalam diri kita.

3. Persepsi adalah penyimpulan

Jika sifat ke dua kita hanya dapat mempersepsikan sebagian karakteristik dari objek. Maka sifat ke tiga ini kita berusaha mendapatkan gambaran mengenai objek yang kita persepsikan atas dasar sebagian karakteristik dari objek tersebut.

4. Persepsi tidak akurat

Karena persepsi dihasilkan dari proses delesi, distorsi dan generalisasi, maka persepsi tidak lagi bersifat akurat. Ini masih berkaitan dengan "The Map is not the Teritory".

Disebut tidak akurat karena sudah terjadi proses delesi (menghapus), distorsi (mengaitkan) dan generalisasi (menyamaratakan).

5. Persepsi adalah subjektif

Disebut subjektif karena kita melakukan pemaknaan terhadap suatu hal berdasarkan pengalaman dan merefleksikan sikap, nilai dan keyakinan pribadi yang digunakan untuk memberi makna pada objek persepsi.

Itulah sifat-sifat dari persepsi. Semoga menambah wawasan kita tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam pikiran kita.

No comments: