Search This Blog

Wednesday, September 4, 2019

3 cara jualan laris tidak ditolak pembeli

3 cara jualan laris tidak ditolak pembeli

Pernah Dapat Penolakan Ini?

Iya, hampir semua kita pernah alami ini…
Jika Anda pernah alami ini, 3 analisis dan SOLUSI berikut ini patut jadi pertimbangan.

1. DIA MENOLAK DENGAN BILANG “KEMAHALAN” : KEMUNGKINAN KITA MEMANG SALAH HARGA !

Bisa jadi konsumen lihat di “toko sebelah” produk yang sama, spek sama, merk sama, kualitas sama, harganya lebih murah dari yang Anda tawarkan, jadi wajar ditolak karena kemahalan.

Solusinya .. “ayo bangun!”, Jualnya kemahalan itu… Jangan ngejar keuntung besar dalam waktu singkat, tapi setelah itu orang nggak beli lagi.

Itu juga masih mending, ini orang mau beli juga nggak!

Tapi saya belinya sudah mahal… Berarti PR Anda, cari supplier lain yang lebih murah… Pebisnis jangan malas…

2. DIA MENOLAK DENGAN BILANG “KEMAHALAN” : KEMUNGKINAN KITA KARENA KITA TIDAK BISA SAMPAIKAN VALUE KITA

Misal, ada seorang Reseller Poster Belajar di Gresik, punya toko buku. Dia jual Poster Belajar di sana 12rb/pcs.. Padahal di luaran harga poster sejenis (beda merk), “Cuma” 5000, dapat 3 lagi… nah lho…

Biasanya si ibu ini, cukup kasih lihat Poster Belajar yang dia jual, konsumen pegang, bisa lihat sendiri (desainnya jauh lebih bagus, bahannya ternyata juga jauh lebih bagus), dan konsumen sendiri yang akhirnya menyimpulkan : ada rupa, ada harga…

Sehingga jualan posternya laris, walau lebih mahal.

Contoh lain, teh botol di pinggir jalan mungkin 5000, tapi di restoran cepat saji, bisa 8000 atau 10.000. Beda value, padahal produknya sama. Apa yang beda? Tempatnya! Maka biasanya konsumen tetap mau bayar mahal.

Jadi solusinya, sampaikan value Anda. Ceritakan. Ajak konsumen punya persepsi yang sama. Marketing itu adalah “bagaimana agar konsumen punya persepsi sama, dengan persepsi yang kita inginkan”.

Cape harus edukasi? Ya resiko… kan jualan produk lebih mahal.

3. DIA MENOLAK DENGAN BILANG “KEMAHALAN” : KARENA DIBANDINGKAN DENGAN DOMPET DIA

Anda jualan gamis seharga 400rb, atau batik tulis seharga 1,5jt ke (maaf) karyawan yang gajinya 2juta/bulan… Tentu nggak masuk.

Mungkin kalau ditanya ke calon konsumen, suka nggak produknya ? “suka”, Pengen nggak punya produk ini “pengen”… Tapi mau beli nggak? “Nggak”..

Ya mau dimotivasi bagaimana pun nggak akan bisa… Soalnya memang kemampuannya segitu.

Solusinya, coba lebih jeli lagi lihat segmen pasarnya, cari yang pas. Bercape-cape cari segmen yang pas, daripada sudah cape-cape menawarkan, nggak cocok terus.

Cape? Ya nggak apa- apalah… kan pebisnis…

Suatu saat insyaAllah capenya terbayar, saat kita benar-benar sudah sampai level “bebas secara finansial”…

Amiiin…

No comments: