Search This Blog

Friday, September 6, 2019

Cara agar bisnis cepat berkembang dari banyak sisi part 2

"Jangan hanya Fokus pada Omset"

Bagian ke-2

"Pendapatan usaha saya begini saja,susah dinaikkan, begitu begitu terus, sudah lebih dari 2 tahun bisnis dagang Online belum ada perkembangan. Salah dimana?"

Pertanyaan dari salah seorang teman yang rasa rasanya ini mewakili pertanyaan dari banyak pengusaha, problema klasik tentang kebuntuan ide untuk mengembangkan bisnis yang dihadapi banyak pebisnis. Sering kali kita terjebak lama dalam skala bisnis kecil atau menengah tanpa tahu apa selanjutnya yang harus dilakukan untuk meningkatkan ke level selanjutnya.

Seringkali kita sebagai pemilik bisnis terlalu disibukkan dengan menggali dan mencari lebih banyak NEW Customer dengan melancarkan berbagai macam kampanye dan promosi, sedangkan di sisi lain mengabaikan potensial OLD Customer yang sudah ada. Sibuk memasukkan pelanggan baru kedalam bisnisnya sedangkan pelanggan lamanya keluar dengah kecepatan yang sama, atau bahkan lebih cepat. Ini adalah salah satu penyebab utama kenapa bisnis kita tidak berkembang, omset begitu begitu saja dan pada akhirnya bisnis kita tidak pernah naik level.

Ingat rumus ini, Jika 70% omset bisnis mu tidak berasal dari Repeat Order, that means something wrong whit your business. Ada yang salah karena penjualan bisnis di dominasi oleh New Costumer. Ini indikasi bahwa customer tidak kembali kepada bisnis kita setelah initial order nya. Atau dalam bahasa lain, anda tidak men deliver bisnis anda dengan baik kepada customer.

Menyadari hal ini, maka membangun Engagemnent yang berkualitas agar pembeli senantisa kembali dan kembali lagi berbelanja adalah perhatian besar bisnis abad ini, ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat, arus informasi yang bisa diperoleh pembeli dengan mudah, maka memberikan great experience for customer atas setiap interaksi mereka dengan bisnis kita adalah hal yang sangat penting untuk menaikkan rasio Long Life customer time bisnis anda.

Dalam athmosphere persaingan bisnis yang ketat, Some people said that most of customers lebih memilih penjual/toko yang responsif ketimbang yang murah. Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, kita harus keluar dari persaingan harga dengan cara memperbaiki bisnis value kita, membangun engagement yang kuat dengan customer, melayani lebih baik, dan memperbaiki bisnis proses kita.

Bagi kita yang mengidentifikasikan diri sebagai penjual online, ada sebuah buku yang bagus untuk dibaca judulnya “Media social Bible” (Kitab Suci Media Sosial). Buku ini direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin fokus mengembangkan bisnisnya menjadi yang ternama dengan menggunakan media sosial di internet.

Ada point menarik yang selama sebulan terakhir saya pelajari dan lakukan; tentang bagaimana membangun engagement di media sosial. Pemahaman tentang cara membangun hubungan dan keterikatan antara brand  dengan audiensi di media sosial menjadi kebutuhan yang mesti kita penuhi sebagai syarat membangun bisnis online.

Dalam bab membangun engagement di media sosial antara kita dan audiensi, ada hal pokok yang sebelumnya perlu kita ketahui:

Bahwa di media sosial, Content Is The King. Singkatnya, bahwa audiensi kita di media sosial hanya akan menjadi loyal jika mereka dapat merasakan manfaatnya dari konten yang kita berikan. Orang di media sosial dapat dengan cepat memutuskan untuk menjadi followers/fans jika ia merasakan manfaat dari konten yang kita berikan.

Masuk ke dalam ranah media sosial tidak berarti melulu berjualan ataupun berpromosi. Namun yang lebih penting dari itu adalah membangun brand bisnis dan meningkatkan ketertarikan antara perusahaan kita dengan audiensi.

Dengan memahami kedua hal ini, maka selanjutnya untuk dapat membangun keterikatan ini, ada empat Pilar yang harus kita bangun:

1. Communicate
Komunikasi di media sosial yang baik terjadi apabila ada komunikasi dua arah, karenanya penentuan topik/tema komunikasi menjadi penting untuk diperhatikan.

Tanda bahwa komunikasi dengan audiensi baik adalah kita mendapatkan feedback dari status atau tulisan yang kita share di media sosial (Facebook), web atau twitter. feedback dapat berupa komentar, like

atau share. Semakin banyak yang didapat maka komunikasi yang kita bangun semakin efektif.

Fokus pada Content marketing, tidak selamanya marketing online itu identik dengan memasang,membagikan atau share foto2 produk kita. lebih luas dari itu,content marketing kita sesekali perlu untuk membagikan atau share juga content2 yang menarik, kisah sejarah perusahaan, aktivitas internal/operasinal perusahaan, hal yang lucu, unik, atau bijak.

Membangun komunikasi dua arah adalah langkah awal untuk membangun keterikatan jangka panjang antara perusahaan kita dengan audiensi kita di media sosial.


2. Collaborate
Membangun kerjasama antara kita dengan customer adalah tahapan selanjutnya setelah berhasil membangun komunikasi. Membuat customer merasa memiliki brand kita, customer merasa dekat dan menjadi bagian dari brand kita adalah fokus dari tahapan kedua ini.

Ada contoh kolaborasi yang diceritakan dalam buku “Social Media Bible” ini; sebuah website yang dibuat oleh Starbuck untuk membangun komunitas pelanggan, dimana di dalamnya pelanggan dapat memberikan masukan, ide, saran dan ngobrol semua hal tentang Starbuck.

Banyak brand besar yang membangun komunitas yang berhubungan dengan brand-nya dan berkolaborasi dengan komunitas tersebut dalam rangka mengikat anggota komunitas semakin dalam dengan brand perusahaan.

Membangun kolaborasi adalah bagian daripada membangun keterikatan antara brand kita dengan audiensi yang ada di lingkaran media sosial brand kita.


3. Educate
Mengedukasi customer tentang produk atau yang berhubungan dengan produk kita adalah tahapan yang bertujuan agar muncul kesadaran di dalam diri customer tentang pentingnya produk kita, seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Forex misalnya,banyak mengadakan edukasi tentang investasi kepada customer agar sadar tentang pentingnya edukasi. Dan pada akhirnya bertujuan untuk mengikat audiensi.

Bisa juga edukasi dilakukan untuk tujuan lain yang pada intinya memberikan manfaat kepada audiensi.

Misal untuk Online Shop yang jualan baju ketika memberikan konten tentang cara memcuci baju agar baju awet, atau membedakan penjual jujur dan tidak, atau konten lain yang mengedukasi dan memberikan manfaat.

Dengan melakukan Edukasi, customer akan semakin aware dengan bisnis kita, merasa terikat dan akan memprioritaskan bisnis kita dari yang lainnya.

4. Entertain
Sesekali berilah kontent hiburan, lucu, unik atau yang hadiah kepada customer.

Kembangkanlah ide dalam mengimplementasikan ke empat pilar membangun engagement (ikatan) dengan cusromer diatas, sesuaikan dengan industri dan karakter customer kita masing-masing. Dan jangan lupa bahwa di media sosial konten adalah hal yang penting.

Semoga dapat membantu kita dalam meningkatkan repeat order dan kesetiaan customer kita dan pada akhirnya dapat membangun bisnis kita masing-masing.

Happy doing business